Ada Kesalahan di Pertemuan Pertama
Selamat datang di blog Aset Mamak
Selamat malam para pembaca, apa kabar? Sehat? Kuharap kalian tidak sedang kepedasan akibat makan mie ramen level sepuluh. :D
Masih dalam ajang kompetisi menulis yang diadakan Kampus Fiksi, dan ini sudah hari keempat, artinya sudah empat hari saya telah menulis rutin. Hehehe. Bukan hal hebat, tapi cukup menyenangkan rasanya bisa menulis kembali. Daaaan tema tantangan kali ini adalah diminta menceritakan tentang masa lalu. Tentang sebuah pertemuan pertama dengan si dia. Uhuuk!
Saya mengira Momon ini sedang kurang vitamin K kali ya, makin ke sini temanya makin KEPO, mau tahuuuu aja. Okelah, Mon, demi dikau akan saya ceritakan seluruh kisahnya. Are you ready?
Memori kepala saya putar ulang ke beberapa bulan lalu. Bermula dari sebuah grup kepenulisan yang saya ikuti secara on line. Banyak para penulis mempromosikan tulisannya, saat itu di antara banyak tulisan yang lewat saya kemudian tertarik kepada sebuah akun yang cukup rajin.
Kalau bagi kebanyakan orang jatuh cinta berawal dari mata turun ke hati, bagi penulis--khususnya saya-- tidak. Mungkin dari kata merasuk ke hati lebih tepat. Hehehe.
Biar bagaimanapun karakter seseorang dapat terwakilkan dari bagaimana ia menuliskannya. Dari sering membaca tulisannya, kemudian tumbuh perasaan yang sebenarnya saya sendiri tidak tahu.
Seiring waktu berjalan kami semakin akrab berkomunikasi by chating. Belum. Kami belum pernah bertemu lantaran kita berbeda kota. Hingga akhirnya datanglah sebuah kesempatan.
Akan ada sebuah acara kepenulisan di ibukota. Dia berencana hadir, aku ditawarinya juga agar bisa ikut. Lumayan bagus konsep acaranya, jadi sayang bila dilewatkan.
Saya sempat meminta izin kepada Mamak terlebih dahulu, sekaligus bercerita tentang akan bertemunya kami di sana nanti. Untung saja tidak ada masalah berarti dari Mamak. Dia men-suport, jika memang kegiatannya positif.
Menjelang hari keberangkatan kami malah bertengkar, ada sedikit kesalahpahaman antara saya dan dia. Dia mengancam agar saya tidak perlu menemuinya saat acara nanti. Perasaan saya begitu terpukul, dia yang begitu saya kagumi, saya kenal baik hati, menyenangkan, lucu, humoris, selalu bisa meredakan amarah, tiba- tiba menolak mentah-mentah di detik-detik akhir. Hiks! Hiks!
Tiba di hari pelaksanaan Kampus Fiksi Spesial Semarang, suasana begitu ramai, meriah, tetapi tidak dengan hati ini. Saya sempat berusaha menenangkan diri dan mencoba melupakannya. Setidaknya datang ke sini bersama teman-teman akan sedikit bisa sejenak meringankan beban perasaan bersalah.
Di tengah acara pandangan mata saya masih sibuk mencari-cari, di manakah dia? Memakai baju apakah dia? Bersama siapa saja dia? Tetapi tak kunjung ketemu.
Setidaknya kalaupun tidak jadi bertemu, dengan melihatnya mungkin bisa sedikit menenangkan perasaan ini.
Usai waktu makan siang dan istirahat, sebuah pesan darinya masuk. Memberitahukan dia telah berubah pikiran. Di dalamnya pun ada lokasi tempat ia duduk dan warna pakaian yang dikenakan. Oh, Tuhaaan. Sungguh terima kasih.
Perlahan saya menghampirinya. Dia tersenyum. Saya mengenalkan diri ulang. Uluran tangan saya tak langsung disambut. Setelah beberapa detik dia akhirnya mengangkat tangan, tetapi bukan menempelkannya di telapak saya, melainkan ditangkupkannya di dada.
Saya langsung kikuk menghadapi respons darinya. Tidak banyak lagi yang kami bicarakan. Dia pun lebih banyak berbicara tanpa menatap saya. Mungkin dia masih marah, pikir saya.
Mba Avifah Ve tiba-tiba kembali memasuki ruangan, mulai berbicara dan melanjutkan acara. Ah, kami pun tak dapat meneruskan pembicaraan kaku ini, mengambil posisi dan mulai mengerjakan intruksi Mba Avifah Ve untuk membuat tulisan sebagai seleksi mendapatkan golden tiket kelas kampus fiksi reguler.
Hehehe, padahal dalam tulisan dia orangnya rame, seru, humoris, namun begitu bertemu semua hal yang saya rasakan itu tak dapat saya peroleh. Sungguh beda. Mungkin saya yang telanjur kaku dan nervous kali ya...
Nah, begitu saja cerita kesan pertama ketika bertemu dengannya. :)
Sudah ya. Sampai jumpa lagi.
Semoga bermanfaat.
#10DaysKF
#10DaysChallengeKampusFiksi
Siapakah dia? Huahaha... :v
BalasHapusDia Bang, diaaaaa. Hehehe
HapusDia Bang, diaaaaa. Hehehe
HapusSiapa siapa???������
BalasHapusSiapa siapa????😝😝
BalasHapusRahasiaaaa, tak boleh sebut nama. Ingat! :p
Hapus