Akan Menjadi Seperti Apa Jeparaku 20 Tahun Mendatang?

Akan Menjadi Seperti Apa Jeparaku 20 Tahun Mendatang?


Saya adalah seorang penikmat keindahan. Baik itu keindahan natural, ataupun keindahan buatan tangan manusia. Keduanya memiliki esensi tersendiri. Salah satu hal paling saya suka adalah jika senja datang menyapa. Memandangi sunset selalu menjadi hal yang menyenangkan. Biasanya saya akan menikmati benda bulat itu setiap sore hari. Terkadang ia dapat menenangkan hati di kala terasa penat. Maklumlah, saya begitu kesepian. Pusat tata surya yang tengah menenggelamkan dirinya itu seperti memberikan kekuatan magis diri ini agar selalu bisa bersyukur. Mengunggah batin. Bagaimana mungkin saya dapat menolaknya? Sementara siluet oranye itu tampak begitu indah. Begitu jelas.

Tetapi waktu yang melesat cepat memaksa saya melupakan kebiasaan itu. Sepuluh tahun berlalu. Rasa suka terhadap matahari terbenam tak lagi bisa menjadi pelipur kesedihan. Hal itu terjadi karena saya sudah tidak lagi tinggal di daerah tepi pantai. Pindah. Maka, sekejap kemudian kebiasaan lama berganti dengan kebiasaan baru. Benar kata Mamak saya, kalau segala hal di dunia ini dapat berubah. Satu-satunya hal yang tidak akan berubah adalah perubahan itu sendiri.

Dan saat saya teringat perkataan Mamak, hati ini tertegun melihat segala hal sudah tampak jauh berbeda untuk saat ini. Lahan kosong yang mulanya hanya ditumbuhi semak belukar, berganti ada bangunan kokoh di sana. Yang awalnya tidak ada, menjadi ada. Yang tadinya kecil kemudian membesar. Ada stadiun olahraga, pasar modern, pusat perbelanjaan, taman-taman bermain, sekolah, museum, patung kura-kura raksasa, wahana air terbesar se-Jawa Tengah, dan lain seterusnya. Dahulunya belum ada, sekarang mereka hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai pelengkap kehidupan.

Luar biasa, bukan? Kira-kira dari mana biaya yang digunakan untuk mewujudkan semua itu. Yuhu... tepat sekali. Kesemua bangunan dibiayai oleh pemerintah, baik itu melalui APBD, maupun APBN. Sekarang kita telusuri lebih jauh lagi. APBD dan APBN mendapat uang dari mana? Ehm... kamu benar lagi. Jawabannya adalah dari pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak. Oleh karenanya, sangat penting sekali keberlangsungan maju-tidaknya suatu kota dengan ketaatan warganya membayar pajak.
Ngomong-ngomong, Jepara ini namanya begitu populer loh. Di antaranya adalah selain tempat lahirnya pahlawan emansipasi perempuan, juga menjadi pusat furniture dunia. Yap! Dunia. Terhitung jumlah 60% dari keseluruhan furniture yang ada di bumi ini diproduksi oleh pengrajin Jepara. Keren, kan? Sebenarnya tidak hanya itu, Jepara juga dijuluki Kota Seribu Pesantren. Dikarenakan saking banyaknya jumlah pesantren di kota ini.

Saya jadi berpikir, dengan potensi dunia industri yang begitu besar, namun ketika ada tourist atau pengunjung yang datang dan mencari kerajinan khas Jepara, biasanya sedikit kesulitan untuk mendapatkannya. Bisa, tetapi butuh tenaga ekstra untuk mencarinya. Saya sangat berharap ke depan kota Jepara bisa tetap menjaga keberlangsungan dunia industri mebel. Sekarang tahu sendiri, persaingan antarnegara semakin ketat. Banyak produk luar negeri yang bisa dengan mudah beredar. Produk kayu bisa diganti dengan produk berbahan plastik. Hihi. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri. Kayaknya bakal seru kali ya. Apabila Jepara memiliki museum furniture sendiri. Jadi nanti pengunjung bisa tahu dan lebih mengenal tentang asal mula dan banyak hal menarik yang bisa dipelajari dari sana. Akan mendatangkan pendapatan daerah juga, kan, kalau semakin banyak wisatawan yang berkunjung. Hehehe, baru membayangkannya saja sudah seseru ini.


Kemudian pertanyaan itu tiba-tiba muncul di kepala. Kira-kira apa yang akan terjadi dengan kota Jepara dalam 20 tahun mendatang? Apakah tetap bisa eksis dan terus berkembang mengikuti perubahan? Semoga saja begitu. Mari didoakan sama-sama. Mari dikembangkan sama-sama. Mari berbuat untuk tempat tinggal kita. Salah satu hal kecil yang bisa kita lakukan adalah dengan taat bayar pajak. Rupanya tidak hanya pajak kendaraan, bumi bangunan, penghasilan, pertambahan nilai, hadiah, barang mewah, saja. Masih banyak sekali jenis-jenis pajak yang perlu diketahui. Yuk dipelajari, yuk diaplikasi, yuk disebarkan.



Tulisan ini diikutkan dalam lomba serangkaian #olimpiadepajak516 . #Banggabayarpajak
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar